07.15

Tubuh Juga Hasilkan Radikal Bebas


Dalam kehidupan sehari-hari tidak mungkin kita dapat menghindar atau lari ke lingkungan yang bebas dari serangan radikal bebas. Selain bersumber dari faktor eksternal seperti polusi dari kendaraan bermotor, industri, asap rokok, mesin foto copy, AC, dan makanan yang tidak sehat; ternyata radikal bebas juga dapat bersumber dari internal. Faktor internal berasal dari proses alami respirasi dan fungsi metabolisme yang buruk di dalam tubuh. Jadi dengan kata lain, walaupun kita tidak keluar rumah, tubuh kita secara otomatis akan menghasilkan radikal bebas. Hidup di kota-kota besar sudah pasti kita tidak akan terlepas dari pencemaran udara yang tinggi yang akan meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh.


Menurut Penelitian Kesehatan UI yang bekerjasama dengan USAID/US AEP dan Swisscontact, lalulintas jalan raya di kota-kota besar merupakan penyumbang terbesar pencemaran udara, yaitu 70 persen dari total pencemaran yang terjadi.
Dengan tingkat polutan termasuk Particulares Matter (PM 10) hal itu masih jauh di luar standar WHO yaitu 50 mikrograms per kubik meter (mg/m3), ini menunjukkan eksposur tingkat polusi udara yang tinggi. Bahkan pencemaran di Jakarta ini sudah 10 kali lebih tinggi dari Los Angeles.


Menurut dr. Joko Maryono SpPD, JP, FASE, akumulasi radikal bebas tersebut tanpa disadari dapat menimbulkan berbagai penyakit. “Radikal bebas ini dapat menyebabkan penyakit jangka panjang dan jangka pendek. Jangka panjang berupa penyakit kronis seperti kanker, jantung koroner sedangkan jangka pendek menyebabkan kerusakan sel-sel dalam tubuh sehingga kita gampang sakit,“ ujar Joko dalam keterangan tertulisnya kepada Jurnal Bogor, belum lama ini.
Di dalam tubuh, radikal bebas akan menekan fungsi sistem daya tahan tubuh sehingga kita rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernafasan atas, diare, infeksi. Sistem daya tahan tubuh tidak dapat bekerja secara optimal jika ada tekanan dari radikal bebas di dalam tubuh. Apabila sistem daya tahan tubuh kita lemah, sudah pasti kita akan mudah terserang penyakit. Sebagai perbandingan, kita bisa melihat dari laporan Menteri Kesehatan yang menunjukkan lebih dari 50 persen penyakit di kota besar adalah berkaitan dengan kualitas udara yang buruk.

Serangan radikal bebas baik yang berasal dari internal dan eksternal setiap hari membuat kita harus lebih waspada dalam menjaga daya tahan tubuh agar tidak jatuh sakit dan tetap bisa produktif beraktifitas.


Dikatakan Djoko, antidot dari radikal bebas adalah antioksidan.”Radikal bebas ibarat sampah di dalam tubuh dan pemungut sampahnya adalah antioksidan. Supaya sampahnya tidak menumpuk kita membutuhkan pemungut sampah yaitu antioksidan terutama antioksidan untuk daya tahan tubuh supaya kita tidak gampang sakit,” terangnya.
Antioksidan bisa kita dapatkan dari proses alami dalam tubuh yaitu antioksidan endogen dan melalui asupan dari luar yaitu antioksidan eksogen. Antioksidan eksogen mencakup vitamin C, Vitamin A, Vitamin E, Zinc, dan selenium (Se). Di dalam tubuh antioksidan akan menetralisir radikal bebas. (5 Maret 2009)


Sumber :

Rudi D. Sukmana

http://www.jurnalbogor.com/?p=10836

1 September 2009

Sumber Gambar :

http://www.karunaflame.com/radicalsantioxidants.html

0 komentar: