06.53

Sekilas Mengenal Radikal Bebas dan Bahayanya

Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain.

Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung dan kanker. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.

Merokok adalah sengaja menumpuk racun dalam tubuh

Sebenarnya, tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas ini, hanya saja bila jumlahnya terlalu berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang. Merokok, misalnya, adalah kegiatan yang secara sengaja memasukkan berbagai racun kimiawi yang bersifat radikal bebas ke dalam tubuh.

Tubuh manusia didesain untuk menerima asupan yang bersifat alamiah, sehingga bila menerima masukan seperi asap rokok, akan berusaha untuk mengeluarkan berbagai racun kimiawi ini dari tubuh melalui proses metabolisme, tetapi proses metabolisme ini pun sebenarnya menghasilkan radikal bebas. Pada intinya, kegiatan merokok sama sekali tidak berguna bagi tubuh, walaupun dapat ditemui perokok yang berusia panjang.

Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga timbullah sel-sel mutan. Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker. Tubuh manusia, sesungguhnya dapat menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Atau sering sekali, zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi.

Sebagai contoh, tubuh manusia dapat menghasilkan Glutathione, salah satu antioksidan yang sangat kuat, hanya saja, tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh menghasilkan glutahione ini. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.

Pembentukan radikal bebas dalam tubuh :

  • Pada waktu kita bernapas (hasil samping proses oksidasi atau pembakaran)
  • Olahraga yang berlebihan
  • Jika terjadi peradangan
  • Terpapar polusi lingkungan (asap rokok, kendaraan bermotor, radiasi), dll

Pada saat terjadi infeksi, radikal diperlukan untuk membunuh mikroorganisme penyebab infeksi. Tetapi paparan radikal bebas yang berlebihan dan secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan sel untuk beradaptasi terhadap lingkungannya, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel. Radikal bebas bersifat reaktif, dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan adaptasi sel, bahwa kematian sel sehingga timbul gangguan / penyakit.

Penyakit yang disebabkan atau dikaitkan dengan radikal bebas :
  • Kanker
  • Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
  • Penuaan (Aging)
  • Penyakit neurodegeneratif (Alzheimer Disease, Dementia/pikun, dll)
  • Penyakit / gangguan paru, hati & ginjal
  • Katarak, dll

Sistem Antioksidan Tubuh Melawan Bahaya Radikal Bebas

Untuk melawan bahaya radikal bebas, tubuh telah mempersiapkan penangkal yaitu dengan sistem antioksidan. Ada 3 golongan antioksidan dalam tubuh yaitu :
  • Antioksidan Primer : Berfungsi mencegah pembentukan radikal bebas, misalnya Transferin, Feritin, albumin.
  • Antioksidan Sekunder : Berfungsi menangkap radikal bebas dan menghentikan pembentukan radikal bebas, misalnya Superoxide Dismutase (SOD), Glutathion Peroxidase (GPx), Vitamin C, Vitamin E, B-Caroten, dll.
  • Antioksidan Tersier atau repair enzyme : Berfungsi memperbaiki jaringan tubuh yang rusak oleh radikal bebas.


Pemeriksaan Status Antioksidan

Saat ini telah tersedia pemeriksaan laboratorium untuk menilai sistem antioksidan tubuh yaitu Status Antioksidan Total (SAT). Merupakan pemeriksaan untuk mengukur kapasitas dan aktivitas total antioksidan yang terdapat dalam tubuh, yaitu Superoxide dismutase (SOD) dan Gluthatione Peroxidase (GPx).

Manfaat pemeriksaan status antioksidan

  • Memberikan informasi tentang kapasitas status antioksidan seseorang.
  • Untuk menilai daya tahan tubuh atau paerlindungan tubuh terhadap serangan radikal bebas.


Sasaran pemeriksaan status antioksidan
Mereka yang banyak terpapar polusi lingkungan atau mereka yang rentan terhadap bahaya radikal bebas :

  • Lanjut Usia
  • Perokok
  • Orang yang kegemukan
  • Penderita Diabetes Melitus
  • Penderita Hipertensi
  • Penderita peradangan kronis, dll.


Waktu pemeriksaan Status Antioksidan

  • Untuk skrining awal, yaitu sebelum dilakukan terapi dan sebelum pembelian suplemen antioksidan.
  • Untuk monitoring (atau menilai hasil terapi), yaitu dilakukan setelah pemberian obat atau suplemen antioksidan.


Syarat yang diperlukan untuk pemeriksaan status antioksidan

Untuk melakukan pemeriksaan Status Antioksidan diperlukan sampel darah dan tidak diperlukan persiapan khusus sebelumnya. Anda dapat melakukan pemeriksaan Status Antioksidan total, SOD, GPx di laboratorium terdekat.

Paparan radikal bebas dapat menimbulkan berbagai penyakit, tetapi tubuh kita mempunyai sistem yuntuk menangkalnya yaitu dengan sistem antioksidan. Dengan pemeriksaan status antioksigan tubuh, kita dapat mengetahui daya tahan tubuh terhadap radikal bebas, menentukan pelu tidaknya terapi atau suplemen antioksidan, dapat melakukan upaya untuk mencegah timbulnya penyakit yangnberkaitan dengan radikal bebas, dan memantau terapi / pemberian suplemen antioksidan. (22 Juni 2009)

Sumber :

http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/564-sekilas-mengenal-radikal-bebas-dan-bahayanya

1 September 2009

0 komentar: